Gandri, 28 Januari 2025 – Sebanyak 7 mahasiswa KKN Universitas Lampung (Unila) berkunjung melaksanakan kegiatan program kerja Sosialisasi Pemanfaatan Agen Pengendali Hayati (Predator, Parasitoid dan Patogen) dalam Budidaya Pertanian Untuk Menunjang Pertanian Berkelanjutan, dilaksanakan pada malam hari pukul 20.30 WIB s.d. selesai, bertempat di Balai Desa Gandri. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang jenis-jenis agen pengendali hayati (predator, parasitoid, dan patogen) serta peran mereka dalam mengendalikan hama. Mengajak petani untuk beralih ke metode pengendalian hama yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan agen pengendali hayati.
Mahasiswa KKN Unila yang berpartisipasi terdiri dari tujuh anggota, yaitu :
- Arya Setia Pratama (Teknik Informatika)
- Muhammad Zacky (Sosiologi)
- Reguel Andreas Agustinus Pangaribuan (Ilmu Komputer)
- Angelica Sheren Maharani (Ilmu Hukum)
- Anggi Febi Satika (Hubungan Internasional)
- Dzakiyyah Nafisah (Proteksi Tanaman)
- Ade Fatmaliya Nadila (Agronomi dan Holtikultura)
Dengan penanggung jawab program kerja ini adalah
- Dzakiyyah Nafisah (Penanggung Jawab Utama Progja).
- Ade Fatmaliya Nadila (MC Acara Progja).
Sasaran utama dari program ini adalah Kelompok Petani di Desa Gandri, khususnya yang terlibat dalam budidaya pertanian. Program ini juga melibatkan kelompok tani dan penyuluh pertanian untuk memastikan keberlanjutan dan penyebaran pengetahuan.
Berikut rangkaian kegiatan sosialisasi yang melibatkan para kelompok tani Desa Gandri tentang pengendalian agen hayati, yaitu:
-
Sosialisasi tentang Agen Pengendali Hayati:
-
Memberikan materi tentang jenis-jenis agen pengendali hayati, seperti predator (contoh: kumbang koksi), parasitoid (contoh: lalat tachinid), dan patogen (contoh: jamur Beauveria bassiana).
-
Penyuluhan Praktis tentang Pemanfaatan APH:
-
Diskusi dan Tanya Jawab:
-
Pelibatan Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian:
Pengendalian hayati merupakan pengendalian hama dan penyakit tanaman dengan memanfaatkan. Agen Pengendali Hayati, dengan tujuan untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia sintetik. Pengendalian Hayati merupakan metode pengendalian hama dan penyakit tanaman yang ramah lingkungan. Metode ini memanfaatkan Agen Pengendali Hayati, seperti parasitoid, predator, dan patogen, untuk mengendalikan populasi hama dan penyakit tanaman. Tujuan utama dari Pengendalian Hayati adalah mengurangi penggunaan pestisida kimia sintetik yang dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan demikian, Pengendalian Hayati dapat menjadi alternatif yang efektif dan berkelanjutan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman, serta menjaga keseimbangan ekosistem.
Penggunaan pestisida kimia dalam pertanian dapat membawa dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Pestisida kimia dapat mencemari tanah, air, dan udara, sehingga berpotensi merusak ekosistem dan membunuh organisme yang tidak diinginkan. Selain itu, paparan pestisida kimia juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti keracunan, kanker, dan gangguan reproduksi.
Dampak negatif penggunaan pestisida kimia juga dapat dirasakan oleh petani dan masyarakat sekitar. Paparan pestisida kimia dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, dan kesulitan bernapas. Selain itu, penggunaan pestisida kimia juga dapat memperburuk kondisi lingkungan, sehingga berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia dan mengembangkan metode pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Perlunya kelompok petani mengetahui bahwa pengendalian alternatif menggunakan agensia hayati merupakan metode yang efektif dan ramah lingkungan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Dengan menggunakan agensia hayati seperti parasitoid, predator, dan patogen, dapat dilakukan pengendalian hama yang lebih selektif dan tidak merusak lingkungan. Selain itu, penggunaan agensia hayati juga dapat meningkatkan keanekaragaman hayati dan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia. Oleh karena itu, pengendalian alternatif menggunakan agensia hayati merupakan pilihan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk pertanian.
Maka dari itu, harapan kedepannya dengan dilaksanakannya program ini, diharapkan petani di Desa Gandri dapat memahami dan memanfaatkan agen pengendali hayati untuk mengendalikan hama secara alami. Selain itu, program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian, serta mendorong praktik pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.